Manusia dan Keindahan
Manusia dan Keindahan
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah
hirabbil alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karna telah
memberikan nikmat sehat walafiat, segala rahmat serta hidayahnya sehingga saya
dapat mengerjakan tugas Ilmu Budaya Dasar yang ditugaskan ini dengan sebaik-baiknya.
Terimakasih
pula kepada :
1. Allah
SWT. Karena berkat rahmat-Nya yang telah melancarkan pembuatan makalah ini,
2. Orang
Tua, yang selalu memberi motivasi dan bekal materi kepada saya,
3. Dosen,
yang telah membimbing saya dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya,
4. Teman-Teman,
yang sudah membantu demi terselesainya makalah ini
5. Serta
orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat berguna,
mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Didalam diri setiap makhluk hidup, terutama
manusia selalu menginginkan sebuah keindahan. Sesuatu yang terlihat bagus,
cantik, elok dan sebagainya. manusia menginterpretasikan keindahan sangat luas,
seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban
teknologi, social dan budaya. Diantaranya pemandangan, rumah, tatanan,
perabotan, suara, hasil seni bahkan manusia itu sendiri. Karena itu keindahan
dapat dikatakan merupakan bagian hidup dari manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu
tiruan lukisan. Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni.
Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai objek yang
diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah,
diantaranya:
. Pengertian dari keindahan ?
. Pengertian dari renungan
dan teori-teorinya ?
. Pengertian dari keserasian
?
. Hubungan antara manusia dan
keindahan ?
1.3 MAKSUD
DAN TUJUAN
Maksud
dan tujuan dari pembahasan makalah ini, yaitu agar manusia dapat mengetahui apa
itu keindahan serta dapat menginterpretasikan keindahan itu dengan baik sesuai
dengan teori dan pendukungnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN DARI KEINDAHAN
Kata
keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek,
dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,
pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna,
dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran dan kebenaran identik dengan
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaotu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak
indah. Keindahan juga bersifat Universal, artinya tidak terikat oleh selera
perorangan. Waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Menurut
cakupanya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut
luasnya pengertian, yakni:
A. Keindahan Dalam Arti Luas
Merupakan
pengertian semula dari bangsa yunani dulu ynag didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah
dan hukum yang indah, sedang aris toteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya adalah: keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral,
keindahan intelektual
B. Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubunganya dalam segala sesuatu yang diserapnya. Sedang
keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya
dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan dari bentuk warna.
C. Kontemplansi Dan Ekspansi
Keindahan
dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa.Keindahan yang didasarkan
pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi
adalah dasar dalm diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu
yang indah. Apa bila kedua dasar uini digabungka dengan bentuk diluar diri
manusia, maka akan terjadi penilaiaan bahwa sesuatu itu indah. Apa bila
kontemplasi dan ekstensi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu
merupakan faktor pendorong untuk mersakn, menikmati keindahan,. Karena drajad
kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan
terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Bagi seorang seniman selera
seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan
seniman mungkin faktor ekstansi lebih menonjol. Jadi ia lebih suka menimati
karya seni dari pada menciptakan karya seni. Dengan kata lain ia hanya mampu
menikmati keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan.
2.2
PENGERTIAN RENUNGAN DAN TEORI-TEORINYA
Renungan
berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Teori yang digunakan dalam renungan, dintaranya :
A. Teori
Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsufi Italia BENDETO
CROCE (1886-1952)
Dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam
bahasa inggris. Beliau antara lain menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan
dari kesan-kesan. Expression sama dengan intuition. Dan intuisi adalah
pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan entang hal-hal
individuil yang menghasilkan gambaran angan-angan. Dengan demikian pengungkapan
itu berwujud berbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis
dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya
tanpa perlu adanya kegiatan keluar.
B. Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah
satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisanya
untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan. Ini sesuai dengan
metafisika plato yang mengendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai taraf kuasa ilahi. Dalam jaman modern suatu teori seni lainya yang juga
bercorak meta fisis dikemukakan olem filsufi ARTHUR SCHOPENHAUR (1788-1860).
Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. dan
realita yang sejati adalah suatu keinginan yang sementara.
C. Teori Psikologis
Teori psikologis lebih luas cakupannya dibanding
teori sebelumnya yaitu teori biologis dan psikologis, karena teori ini
dipengaruhi oleh biologi dan sosiologi. Oleh karena itu psikologis pada lansia
tidak dapat dipisahkan dari pengaruh biologis dan sosiologis. Ketika seseorang
menua secara psikologis, berbagai perubahan adaptif terjadi yang membantu
seseorang untuk menerima beberapa perubahan biologis. Beberapa mekanisme
adaptif meliputi memori, kapasitas belajar, perasaan, fungsi intelektual, dan
motivasi untuk melakukan atau tidak melakkan suatu aktivitas. Oleh karena itu,
penuaan psikologis tidak hanya meliputi perubahan tingkah lalu tetapi juga
aspek perkembangan yang berhubungan dengan hidup seorang lansia.
Berdasarkan teori ini, masing-masing individu memiliki
hirarki internal
kebutuhan yang memotivasi semua tingkah lalu
manusia. Kebutuhan manusia ini memiliki perbedaan urutan prioritas.
2.3
PENGERTIAN KESERASIAN
Keserasian yaitu perpaduan antara dua objek entah itu benda ataupun
makhluk hidup yang berbeda namun berjalan dan bergerak ataupun terlihat sangat
indah sehingga banyak mata yang ingin melihat,karena perbedaan nya yang mebuat
objek tersebut menjadi Indah.Apabila di pisahkan maka tidak akan terlihat
indah.
Keserasian sendiri berasal dari kata cocok,dan
sesuai benar.Keserasian erat sangkut pautnya dengan perpaduan.keserasian
mempunya 2 teori yaitu:
A. Teori
Objektif dan Subjektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika
menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori, yakni teori obyektif dan
teori subyektif
Teori objektif berpendapat, bahwa keindahan adalah
sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas
dari orang yang mengamatinya.
Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang
meciptakan keindahan itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri
seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung
pada penyerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa suatu benda
mempunyai nilai estetik sebagai tanggapan terhadap bendah indah itu.
B. Teori
Perimbangan
Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif
yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif
sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada
keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.
2.4 HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN KEINDAHAN
Manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tersebut
dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri
(rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah
(nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu
yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan
yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang
renungannya, dengan akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif
guna mencari nilai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang
endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu
indikator dari keindahan.
Sesuai
dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau
keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi
jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untuk menciptakan
kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi
bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak
lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada
hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia, karena dengan keindahan itu
manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu perasaan
(kemanusiaannya) tidak terganggu.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
. Manusia
pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Keindahan, karena keindahan
merupakan kebutuhan bagi manusia untuk kehidupannya.
.
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan
tentang kebaikan. Keindahan Dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman
estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan,
yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
. Keindahan memiliki segi kualitas dan
kuantitasnya tersendiri sesuai dengan pemikiran manusia, dan keindahan memiliki
arti yang universal.
. Untuk
menciptakan suatu keindahan, kita bisa mengetahui tentang keserasian (perpaduan
dari dua objek yang indah dilihat).
3.2 Saran
Dengan
pembahasan makalah tentang manusia dan keindahan ini, dapat menambah wawasan
kita tentang keindahan sesuai dengan teorinya dan dapat mengimplementasikan
sebuah keindahan dari segi positif yang ada pada saat ini.
Komentar
Posting Komentar