Fakost goes to Bandung

Fakost goes to Bandung

Fakost, 1 kata penuh makna. Mungkin terdngar aneh apabila mengetahui apa maksud dari fakost. Fakost adalah sebuah singkatan dari fanji kost yang merupakan kostan milik fanji, tempat salah satu temen gua ngekos bertepat di kelapa 2. Di kosan tersebut sering di jadikan tempat untuk temen temen gua singgah pada saat jam pelajaran kosong. Fakost yang beranggotakan 18 orang ini sering berkumpul di satu kosan kecil dan penuh makna. Ada yan di panggil cina, godek, nyaux, padang, bewok, gendut, talehap, ome,  unyil dan sebagainya. Kami mempunyai panggilan khusus masing masing.

Waktu itu hanya beberapa orang aja yang bisa ikut jalan jalan ke bandung,  kira kira 12 orang yang ikut ke Bandung. Awal perjalanan saja sudah terasa bahwa acara kami kali ini sepertinya tidak di izinkan. Karna sebelum berangkat hujan menghujani dari Maghrib sampai tengah malam. Kereta pun tidak dapat beroprasi dengan baik. Dan lokasi ertemuan pun di Tebet.
Akhirnya baru sekitar jam 11-12an tengah malam kami dapat berkumpul semua. Tebet yang malam itu tergenang oleh air sehingga kami harus jalan keluar stasiun terlebih dahulu untuk mencari taxi dan mengantar kami ke tempat dimana kami menyewa 2 buah mobil untuk pergi ke Bandung yang berlokasi di Bekasi.

Sampai disana dan berangkat menuju Bandung adalah setengah 2 malam, haah itu merupakan pemberangkatan yang memang sudah tidak di izinkan tapi kami masih tetap berangkat. Benar saja di daerah yang kami lalui itu masih macet. Karna macet 2 mobil yang masing masingnya di kendarai temen gua terpisah jalan, salah masuk tol. Ah kacau, akhirnya kami bertemu pada Rest Area km 92, itu sekitar subuh. Badan mulai lelah ngantuk mulai terasa.
Dan dimulai dari Bandung, Rizki yang kerap di panggil ayah ini menemui pacarnya. Rencananya ada berlibur bersama dengan teman temannya di Bandung. Okee kami menuju tempat wisata yang ada di Bandung. Rencana awal ternyata berbeda dengan rencana yang sekarang. Ternyata kami pergi ke Tebing Kraton, jelas saja kami terpisah lagi, tersasar. Dan mobil yang di kendarai temen gua Nanda ini menabrak angkutan umum di depannya yang berhenti secara mendadak, bemper sedikit penyok, osman pun yang mengatas namakan dirinya dalam penyewaan mobil tersebut sudah pusing, terpisah tersasar dan mobil pun nabrak, akhirnya kami mencari langsung lokasi pertemuan di tebing kraton. Ketika sampai tidak langsung disajikan tempat wisata, namun kami harus jalan lumayan jauh terlebih dahulu, tapi seruu meski capek.


Keren tempatnya tinggi, jalanannya mendadak licin karta terguyur oleh hujan. Sepulang dari tebing kraton pun kami menabrak sebuah suttle bus, dan ya akhirnya mengganti kerusakan suttle bus terebut padahal kondisi mobil yang kami kendarai lebih parah rusaknya. Namun akhirnya kami dapat pulang dengan selamat sampai tujuan masing masing.

Komentar